Dalamkitab 2 Raja-raja 24:11-12, kita juga boleh melihat, ketika raja Yoyakhin mau berserah dan taat kepada perintah Tuhan, Tuhan membuat hidupnya penuh dengan divine backing yang membuat hidupnya penuh dengan anugrah melimpah (2 Raja-raja 25:27-30). Bertolak belakang dengan raja Zedekia yang berakhir mengenaskan karena menolak untuk taat 3 Menunjukan sikap belajar yang memuliakan Tuhan 4. Mengidentifikasi cara-cara belajar yang memuliakan Tuhan Membaca dan mendalami Cerita Alkitab Amsal 1 : 1 - 7 Salomo yang menulis kitab Amsal ini adalah anak Raja Daud yang juga kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja di Israel. Untukbisa melayani seperti yang Tuhan kehendaki, harus melalui suatu proses kehidupan dan sekolah oleh Roh Kudus. Dimulai dari kesadaran dan kesediaan dirinya untuk meresponi panggilan Tuhan dalam hidupnya dan penyerahan hidup sepenuhnya untuk Kristus. Memiliki cara hidup yang baik dan gaya hidup yang berkenan kepada Kristus. Hidup dalam Padarenungan kemarin kita sudah mengungkapkan bahwa cara-cara seperti itu tidak pernah dianjurkan dalam firman Tuhan. Tentu kita harus fair dalam hal ini, agar tidak terkesan mengada ada. Mari kita selidiki bersama, mulai dari kitab Musa hingga Wahyu jika ada kalimat yang mengedepankan tradisi baik itu tata ibadah maupun perayaan dengan Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. By Dr. John MacArthur. Alkitab adalah buku yang sangat hebat. Di awal abad ke-20 penginjil Billy Sunday menggambarkan Alkitab seperti istana yang sangat megah. Dia menulis Saya masuk melalui serambi bertiang-tiang kitab kejadian dan kemudian berjalan menelusuri gedung kesenian Perjanjian Lama di mana saya melihat lukisan Yusuf, Yakub, Daniel, Musa, Yesaya, Salomo dan Daud digantung di tembok; lalu saya masuk ke ruangan musik Mazmur dan Roh Tuhan yang sedang bermain keyboard masuk ke tubuh saya sampai saya merasakan setiap buluh dan suling dari alat musik natural dari Tuhan menanggapi kecapi Daud dan kehebatan Raja Salomo dengan syair-syairnya. Lalu saya masuk ke dalam rumah kerja Amsal. Lalu berjalan melalui observatorium para nabi dan saya melihat berbagai ukuran lukisan foto-foto, beberapa diantaranya menunjuk ke arah bintang yang sangat jauh atau sebuah kejadian. Semuanya berpusat pada Satu Bintang bercahaya yang akan terbit sebagai sumber pengampunan dosa. Lalu saya pergi memasuki ruangan Raja-Raja dan mendapat penglihatan dari 4 penjuru Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Kemudian saya masuk ke ruangan surat-menyurat dan saya melihat Petrus, Jakobus, Paulus dan Yudas bukan Yudas Iskariot sedang menuliskan semua pelajaran-pelajaran penting untuk dunia ini. Lalu saya masuk ke pentas-pentas penting Kisah Para Rasul dan melihat Roh Kudus meneguhkan sebuah gereja Kudus. Lalu terus berjalan ke ruang tahta besar dan melihat sebuah pintu pada kaki dari sebuah menara dan saya melihat ke atas. Saya melihat seorang berdiri di situ, bersinar seperti cahaya pagi “Yesus Kristus”, Anak Tunggal Allah dan saya menemukan Dia sebagai sahabat yang paling sejati manusia yang mana tidak ada kesalahan pada diriNya. Alkitab adalah sebuah buku yang sangat menginspirasikan. Akan tetapi, kita tidak cuma mengaguminya, kita harus juga mengerti isinya. Kenyataannya, mayoritas orang di dunia mempunyai berbagai pendapat mengenai Alkitab. Pengertian ayat-ayat Alkitab sangatlah penting karena Alkitab adalah Firman Tuhan. Semakin kita pelajarinya semakin kita mengerti mengapa Alkitab adalah Firman Tuhan. Ada 4 cara yang harus kita perhatikan dalam mempelajari Alkitab Membaca, Mengartikan, Merenungkan dan Mengajarkan. 1. MEMBACA ALKITAB Mempelajari Alkitab di mulai dari membacanya. Banyak orang yang mengaku dirinya Kristen tetapi belum pernah membaca Alkitab sekalipun. Mereka mungkin membaca buku tentang Alkitab atau tulisan-tulisan yang berbau Alkitab, tetapi mereka sendiri belum pernah membaca Alkitab. Buku dan majalah Kristen adalah bagus untuk melengkapi pengertian kita tentang Alkitab, akan tetapi semuanya itu tidak bisa menggantikan pentingnya membaca Alkitab. a. Membaca Kitab-kitab Perjanjian Lama PL Saya sarankan seorang Kristen harus membaca PL paling sedikitnya sekali dalam setahun. Ada 39 buku dalam PL dan kalau anda membaca sekitar 20 menit perhari, Anda pasti bisa menyelesaikannya paling lama dalam waktu satu tahun. Buku PL aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, bahasa yang cukup mudah untuk dimengerti dibandingkan bahasa Inggris. Tidak memiliki berbagai macam pengertian kata benda seperti yang digunakan dalam bahasa Yunani. Tidak mengandung banyak teori atau pilosofi dengan berbagai macam arti yang abstrak. Bahasa Latin cukup mudah untuk dipelajari. Buku PL secara umum adalah cerita sejarah yang diselingi oleh hukum-hukum, puisi-puisi dan nubuat-nubuat. Saya sarankan Anda membaca dari kitab Kejadian terus sampai ke kitab Maleakhi, tandakan dengan tanda pensil bagian ayat-ayat yang anda tidak mengerti. Kalau anda melakukan ini, hal yang menarik akan terjadi Sejalan anda membaca, anda akan menghapus sendiri bagian ayat-ayat yang anda baca sebelumnya yang tidak anda mengerti, karena anda pasti akan menemukan jawabannya dibagian bacaan berikut anda. Semakin anda baca PL berulang-ulang, semakin anda menemukan pemahaman yang lebih luas dari pertanyaan-pertanyaan yang anda mungkin miliki dari ayat-ayat bacaan sebelumnya. Apa yang tetap tidak anda pahami, bisa anda bantu mencari jawabannya dengan membaca buku komentari atau buku pendukung Alkitab Perjanjian Lama. Satu hal yang mungkin membingungkan anda adalah bahwa buku PL tidak selalu kronologis atau berurutan waktunya. Untuk mengetahui urut-urutan sejarah PL anda harus menggunakan buku tambahan yang menerangkan urutan tahun dan urutan kejadian buku PL. Ini sangat berguna terutama untuk yang pertama kali membaca buku PL. Yang paling penting adalah anda harus membaca buku PL secara rutin. Anda akan terpesona akan apa yang anda pelajari. Di mana tertulis dalam Roma 154 = Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci Alkitab. b. Membaca Kitab-Kitab Perjanjian Baru PB Saya menyarankan cara yang berbeda membaca PB dari PL. Dan bagaimanapun juga, Saya rasa pedoman utama kita dalam membaca Alkitab adalah Perjanjian Baru Ini bukan berarti PL tidak penting sama sekali. Dalam Kolose 125-26 Rasul Paulus berkata “Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firmanNya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudusNya. Rahasia itu adalah Kitab Wahyu dari PB. Dalam Efesus 33-5 Rasul Paulus menjelaskan dirinya sendirilah sebagai pembawa berita rahasia tersebut. PB adalah tulang utama dari pelayanan kerasulannya. Paulus memakai PL untuk menjelaskan, menguraikan, membentangkan dan mendukung PB. PB menyelimuti dan meliputi semua tulisan PL. PB meringkaskan semua isi PL dan mengenalkan kita kepada pemenuhan rencana-rencana Tuhan untuk kebaikan manusia. Jadi anda harus meluangkan waktu lebih banyak dalam belajar PB karena PB juga menerangkan dan melengkapi PL. Juga PB ditulis dalam bahasa Yunani, sebuah bahasa yang sangat kompleks yang menekankan banyak poin-poin abstrak dan tingkat pengertian kata-kata yang berbeda-beda. Oleh karena itu, belajar PB akan menguras lebih banyak sel otak dan kepintaran anda. Pada waktu saya di sekolah Alkitab atau Seminary, saya memutuskan untuk membaca 1 Yohanes setiap hari selama 30 hari berturut-turut. Ini permulaan membaca PB yang menyenangkan karena 1 Yohanes sangat pendek dan isinya cukup gampang dimengerti terutama bagi pembaca PB pertama kali. Di hari pertama saya membaca 5 pasal pertama buku 1 Yohanes. Saya memerlukan 20-30 menit. Saya melakukannya sama setiap hari untuk hari-hari berikutnya. Setelah 7 atau 8 hari anda akan berpendapat….wah ini sangat membosankan….saya rasa saya sudah benar-benar mengerti 1 Yohanes. Ini memang hal yang susah untuk dirasakan. Bacalah terus dan berulang-ulang secara konsisten setiap hari selama 30 hari. Di akhir hari ke-30 saya yakinkan anda akan merasa berbeda tentang pengertian anda akan isi buku 1 Yohanes. Cara ini sering saya pakai pada waktu saya mempersiapkan sebuah kotbah. Saya baca bagian dari Alkitab yang akan saya kotbahkan berulang-ulang secara konsisten sampai otak saya penuh. Lalu saya tulis setiap poin-poin penting dari setiap pasal yang saya baca di kertas-kertas bloknote kecil. Setelah saya lakukan berulang-ulang, akhirnya saya bisa menghafal apa saja poin-poin utama dari setiap pasal. Ini menolong saya mengerti garis-besar arti dari buku-buku PB. Setelah selesai membaca 1 Yohanes, teruslah membaca kitab-kitab yang lebih banyak isinya dalam PB. Mungkin kitab Injil Yohanes adalah pilihan yang bagus karena anda sudah mengetahui gaya penulisan yang sama dengan 1 Yohanes. Bagilah 21 pasal dari kitab Injil Yohanes ini menjadi 3 bagian, baca 7 pasal pertama untuk 30 hari pertama, 7 pasal berikutnya untuk 30 hari berikutnya dan 7 pasal terakhir untuk 30 hari berikutnya. Di akhir 90 hari saya yakin anda sudah menguasai isi buku Injil Yohanes. Sementara itu simpanlah catatan-catatan di bloknote kecil anda tentang semua poin-poin penting atau pertanyaan yang anda catat. Setelah Injil Yohanes, anda bisa membaca buku yang lebih singkat yaitu Filipi, lalu Matius, lalu Kolose, kemudian Kisah Para Rasul. Secara sistematik, dengan menyelang-nyelingkan pembacaan Alkitab anda untuk setiap 30 hari tanpa berhenti, anda akan menyelesaikan seluruh buku PB dalam waktu dua setengah tahun lamanya. Jika anda memang berminat untuk membaca seluruh PB, mungkin sekaligus membaca sambil menghafalkan kunci- kunci atau poin-poin penting setiap bukunya. Anda tidak akan melupakan apa yang anda baca beberapa hari sebelumnya dan anda tidak perlu buku konkordansi atau buku-buku pembantu karena PB secara sistematik akan menjelaskan sendiri semua pertanyaan anda, baik dari bacaan anda sebelum ataupun sesudahnya. Firman Tuhan pasti akan masuk dan melekat ke dalam hidup untuk menjadi bagian dari karakter hidup anda selama anda rajin membacanya dan mengaplikasikannya dan membacanya kembali berulang-ulang. Ini bukan berarti Firman Tuhan bekerja seperti mantera-mantera para dukun dengan kesaktiannya. Firman Tuhan akan mengalir seperti air pembersih ke dalam tubuh anda yang membersihkan segala pikiran-pikiran dan penyakit keduniawian anda dan mengubahnya menjadi pikiran-pikiran rohani yang sehat dan alkitabiah. Dengan menggunakan metode membaca berulang-ulang, saya sarankan anda membaca dengan tertib dan teratur, jangan melompat dari satu buku ke buku yang lain sebelum anda selesai membacanya berulang-ulang atau jangan hilangkan catatan-catatan kecil yang anda tuliskan. Dengan demikian anda bisa mem-visualisasi dengan tepat lokasi dan arti dari ayat-ayat yang anda anggap penting. Akan tetapi, sesekali anda boleh membaca versi-versi penerbit alkitab yang lain supaya anda yakin apa yang anda baca adalah kebenaran Firman Tuhan, bukan tulisan manusia. Dengan metode mengulang ini saya juga yakin anda bisa menambah dengan drastis pengertian anda akan Firman Tuhan. Itu karena Alkitab adalah buku Firman Tuhan, jadi hanya Alkitab sendiri yang bisa menjelaskan Firman Tuhan. Tuhan tidak berfirman untuk membingungkan kita. Dia menginginkan kita dekat dan mengerti perkataanNya seperti kita sedang membaca surat cintaNya. Akan tetapi gangguan akan selalu ada, misalnya banyak orang berkata “Jangan baca buku Wahyu, itu susah dimengerti, atau Hati-hati kalau membaca buku ini atau itu, isinya agak membingungkan atau aneh”. Janganlah anda goyah dan menyerah dengan komentar-komentar sejenis. Tuhan dengan jelas mau Kita membaca FirmanNya. Memang ada kitab tertentu membutuhkan referensi kitab lain dalam Alkitab untuk lebih menjelaskan makna dan artinya. Kitab Wahyu mengatakan” Diberkatilah mereka yang membaca dan mendengarkan perkataan-perkataan dari kitab ini”. Artinya anda harus jeli dan cermat pada waktu membaca kitab Wahyu karena kalau anda baca bersamaan dengan buku PL Daniel, Yesaya dan Yezekiel, maka kitab Wahyu akan lebih mudah dimengerti. Semuanya akan lebih bermakna untuk kehidupan anda pada waktu anda berkomitmen untuk meluangkan waktu dan kebiasaan rutin membaca Firman Tuhan baik dari PB maupun PL secara konsisten. 2. MENG-ARTIKAN ALKITAB Setelah membaca alkitab dan mengetahui apa yang Firman Tuhan katakan, langkah berikutnya adalah belajar mengetahui apa arti perkataan Firman Tuhan ini. Anda baru akan bisa mengaplikasikan Firman Tuhan dalam hidup anda untuk memuliakan Tuhan jika anda bisa dengan benar mengerti perkataan Firman Tuhan. Nehemia menulis hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel. Lalu hari pertama bulan yang ketujuh itu Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaat, baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat Israel mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. Lalu Ezra memuji Tuhan, dan semua orang menyambut dengan “Amin, amin! Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah. lalu orang-orang lewi mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya. Bagian-bagian dari pada kitab itu, yaitu Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan tersebut mudah dimengerti. Inilah proses yang benar untuk mengerti ayat-ayat Alkitab. Dalam 1 Timotius 413 Rasul Paulus berkata “… bertekunlah dalam membaca kitab-kitab suci, dalam membangun mengaplikasikan kitab suci dan dalam mengajar meng-interpretasikan atau mengartikan kitab suci. 2 Timotius 215-16 berkata “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.” Sebagai contoh ada beberapa orang mengajarkan bahwa karena para nabi dan ahli taurat melakukan poligami maka kita juga boleh berpoligami. Pengajaran-pengajaran sesat seperti ini akan diterima kalau seseorang atau sekelompok orang tidak mengerti apa yang yang sebenarnya Alkitab katakan dan sering kali mereka tidak melihat situasi dan kondisi yang terjadi pada waktu itu. Hal-hal yang harus dihindari a. Jangan Berkomentar Tanpa Menelusuri Terlebih Dahulu Kebenarannya. Janganlah kita sekali-kali mengartikan Alkitab hanya berdasarkan pada apa yang kita pikirkan atau dengarkan tanpa melihat latar belakang ayat-ayat tersebut. Jangan mencoba mencari-cari ayat Alkitab yang cocok untuk pengertian kita yang salah. Saya tau jika saya mencoba mempersiapkan sebuah khotbah dan cari ayat-ayat Alkitab untuk dicocok-cocokan dengan kotbah saya, maka biasanya saya memaksa Alkitab untuk mengikuti keinginan kotbah saya tanpa memperdulikan kebenarannya. Akan tetapi jika saya mencoba mengambil ayat-ayat Alkitab lalu menyesuaikannya dengan kotbah saya, maka pesan ayat-ayat tersebut yang sebenarnya kebenaran Alkitab akan menyertai pemikiran dan kotbah saya. Jadi jangan membuat Alkitab mengikuti arah khotbah anda, tetapi buatlah khotbah anda mengikuti arahan Alkitab. Dalam 2 Korintus 217, Rasul Paulus berkata “Kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Tuhan…” Bahasa Inggrisnya ….we are not as so many, peddling the word of God. Kata “Peddling” dalam bahasa Yunani adalah “Kapeleuo” yang artinya menjual sesuatu dengan curang atau licik atau akal yang tidak sehat. Kita tidak boleh memakai Alkitab untuk membenarkan pemikiran-pemikiran kita yang keliru. Berhati-hatilah untuk tidak menafsirkan ayat-ayat Alkitab ke luar dari arti yang sebenarnya. b. Hindari Pengajaran yang Tidak Mendalam, Yang hanya pada Permukaannya saja. Secara tidak beruntung banyak sesi atau kelas pendalaman Alkitab berisi tidak lain dari pada “Kata-kata seseorang”. Mereka sebenarnya adalah kumpulan orang-orang yang tidak perduli Alkitab, banyak dari mereka hanya berkumpul memberi tahu satu sama lain bahwa betapa susahnya mempelajari Alkitab. Untuk bisa berhasil dalam pendalaman Alkitab, peserta seharusnya mempelajari terlebih dulu ayat-ayat yang akan dibicarakan atau didiskusikan. Sesudah itu baru bersama-sama secara pintar dan cermat mendiskusikannya dan mengapplikasikannya. Meng-interpretasikan Alkitab memerlukan waktu yang cukup banyak. Jangan percaya akan cara yang gampang dan singkat atau cukup dengan mendengarkan orang lain saja. Bacalah Alkitab dengan cermat dan pahamilah baik-baik dengan tujuan mencari arti yang sebenarnya. Firman Tuhan itu sempurna dan jelas, tidak membingungkan atau samar-samar. Dan tentunya, Tuhan memberikan kepada setiap orang percaya kemampuan untuk mengartikan atau meng-interpretasikan ayat-ayat Alkitab, asalkan ia sungguh-sungguh mempelajarinya dengan metode yang benar. c. Jangan Mengalegorikan/mengarti-rohanikan Ayat-Ayat Alkitab. Kotbah saya yang pertama sangat jelek. Saya mengambil kata-kata dari Matius 28, “Malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya…” Lalu saya memberikan judul khotbah saya “Gulingkanlah batu-batu dalam kehidupanmu”. Saya berkotbah tentang batu keraguan, batu ketakutan dan batu kemarahan. Keraguan, ketakutan dan kemarahan memang merupakan topik yang resmi dan menarik pada saat itu, tetapi topik-topik ini tidak ada hubungannya dengan malaikat menggulingkan batu di Matius 28. Kalau saya berkhotbah seperti ini, saya pikir saya tidak perlu memakai ayat-ayat Alkitab, saya bisa memamakai kitab-kitab agama lain. Saya yakin merekapun memiliki ayat-ayat yang menceritakan keraguan, ketakutan dan kemarahan. Khotbah pertama saya ini boleh dikatakan khotbah dengan mata sebelah, asal menyenangkan hati orang tetapi tidak menyenangkan hati Tuhan. Oleh karena itu, di gereja-gereja sekarang ini, banyak gembala-gembala pengkhotbah Tuhan yang kehilangan domba-dombanya. Orang semakin jauh dari kebenaran dan mungkin mereka sudah tidak bisa tertolong lagi. Banyak penginjil atau pengkotbah yang memakai ayat-ayat Perjanjian Lama untuk melakukan hal-hal demikian seperti kotbah saya yang pertama. Mereka seperti pembaca dongeng dengan pesan-pesan tersembunyi. Janganlah merohanikan ayat-ayat Alkitab, tetapi hormati dan pakailah Firman Tuhan untuk merohanikan anda. Jurang-jurang dan celah-celah yang harus dijembatani a. BAHASA. Anda berbahasa Indonesia, akan tetapi banyak konkordansi dari bahasa lain dan penulisan Alkitab aslinya dalam bahasa Yunani, Latin dan Aramaic. Banyak Terjemahan-terjemahan Alkitab yang sangat baik, akan tetapi tidak ada satu terjemahanpun yang bisa secara komplit membawa maksud yang sama dengan penulisan bahasa aslinya. Sebagai contoh, kita lihat 1 Korintus 41 berkata “Demikianlah hendaknya orang memandang kami sebagai hamba-hamba Kristus…” Kata hamba-hamba Kristus ini dalam bahasa Indonesia adalah sebagai hamba Tuhan atau para penginjil. Akan tetapi menurut bahasa aslinya “huperetes” artinya budak kotor katagori tingkat tiga tingkat rendah. Jadi Paulus berkata bahwa dia bukan orang yang terhormat di mata Tuhan. Kita harus selalu berhati-hati tentang penulisan dan gaya bahasa ayat-ayat Alkitab. Kalau ada keraguan, haruslah kita melihat balik ke bahasa aslinya. Beberapa buku seperti An Expository Dictionary of New Testament yang dikarang oleh W. E. Vine, sangat membantu bagi anda yang tidak bisa mengerti atau membaca bahasa Yunani, Latin atau Aramaic. Dengan menjembatani perbedaan arti dan penggunaan kata dalam bahasa akan membantu anda untuk lebih tepat mengerti arti perkataan Firman Tuhan dalam hidup anda. b. TRADISI. Beberapa bagian Alkitab telah ditulis kurang dari 4000 tahun yang lalu. Tentunya keadaan saat itu sangat berbeda dengan sekarang ini. Kalau anda tidak mengerti tradisi yang berlangsung pada saat itu, kemungkinan besar anda akan salah paham atau salah menafsirkn ayat-ayat tersebut. Yohanes 11 berkata “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Mengapa Yohanes tidak dengan simple berkata “Pada mulanya adalah Yesus?” Dengan mempelajari tradisi pada waktu itu, anda akan menemukan arti “Firman” yang bahasa Yunaninya “Ho logos”. Bagi bangsa Yunani kata ini memiliki sebuah filosofi yang melambangkan total tenaga kosmik yang memulai segala-galanya. Kata ini adalah expresi pribadinya Tuhan. Yohanes menerangkan tentang Yesus sebagai pribadi lain dari Ketuhanan Agama Kristen. Begitu juga dengan tradisi orang-orang Farisi, Saduki dan beberapa tradisi Yahudi. Kalau anda tidak memahami gaya hidup dan tradisi mereka, anda akan kesulitan mengerti injil Matius. Kalau anda tidak mengerti Gnosticism, anda akan tidak mengerti buku Kolose. Buku The Life and Times of Jesus the Messiah yang dikarang oleh Alfred Edersheim, 1974 memuat banyak artikel tentang tradisi-tradisi dalam penulisan Alkitab. c. GEOGRAFI. Banyak macam geografi ditulis dalam Alkitab. Contohnya “turun ke Yeriko dan naik ke Yerusalem”. Dalam 1 Tesalonika 18 kita baca “Firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah …”. Dari bagian ayat ini, kita bisa mengetahui bahwa Rasul Paulus baru saja mengunjungi Tesalonika. Dengan mengetahui geografi dari daerah-daerah yang dikunjungi Rasul Paulus, kita bisa mengetahui bagaimana penyebaran Firman Tuhan terjadi dengan sangat cepat. Jalan Utama yang menghubungkan Barat dan Timur persis melewati tengah-tengah Tesalonika. Anda bisa melihat bahwa mengenal geografi di Alkitab dapat memperdalam pengertian kita tentang ayat-ayat Alkitab itu sendiri. Cobalah cari Atlas Alkitab yang di buat oleh Barry J. Beitzel, 1985 di cetak oleh Moody, Chicago. d. SEJARAH. Mengetahui latar belakang sejarah jelas akan menambah wawasan kita untuk menginterpretasikan Firman Tuhan. Dalam Injil Yohanes, kunci untuk mengerti komunikasi antara Pilatus dan Yesus adalah menyelidiki apa yang terjadi sebelumnya. Pada waktu Pilatus ditugaskan ke Yudea, Dia menekankan dan memaksa orang Yahudi untuk menerima penyembahan berhala dan meng-Tuhan-kan Kaisar. Ada beberapa kejadian menunjukkan bahwa Roma di bawah pimpinan Pilatus bukanlah suatu tempat yang damai dan tentram dan rakyat Roma tidak menyukai kepemimpinan Pilatus. Karena Pilatus takut akan pemberontakan orang Yahudi maka ia memilih untuk menyalibkan Yesus. Pilatus harus melakukan ini karena dia sendiri sedang terjepit dan di ambang ancaman pencopotan jabatan oleh Kaisar Romawi. Buku The Zondervan Pictorial Encyclopedia of the Bible yang dicetak oleh Zondervan, 1976 adalah sumber yang sangat berguna untuk mengenal latar belakang sejarah-sejarah dalam Alkitab. Langkah-langkah yang harus diikuti 1. Artikan Alkitab Secara Literal / Harfiah Artikanlah apa arti kata-kata Firman Tuhan secara harfiah atau arti sebenarnya sebagaimana bahasa sehari-hari tanpa menafsirkan secara kiasan. Walaupun simbol-simbol, kiasan-kiasan, cara-menulis dan logat bahasa terlihat dalam penulisan Alkitab, semuanya pasti ditulis dengan jelas terhadap makna isi-nya. Pada waktu anda mempelajari peperangan akhir zaman di buku Zakaria, Daniel, Yezekiel, Yesaya dan Wahyu, anda akan menemukan adanya makhluk ganas, aneh dan semua penglihatan yang tidak pernah ada di dunia sekarang ini. Anggaplah hal seperti itu adalah simbol-simbol yang menegaskan dan mendukung arti dan keadaan ril atau yang sesungguhnya. Artikanlah Alkitab dengan normal dan logika umum, karena kalau tidak, anda akan menemukan banyak hal dan proses yang kelihatan tidak natural, tidak normal dan tidak masuk diakal. Sebagai contoh, beberapa ahli taurat dan ahli agama menggunakan ilmu gematria yaitu ilmu yang menumerisasi segala sesuatu ke dalam huruf-huruf yunani untuk mengartikan Firman Tuhan. Mereka berkata bahwa huruf-huruf mati dalam nama Abraham—b, r, h, m—jika dijumlahkan menghasilkan jumlah angka 318. Oleh karena itu, pada waktu anda melihat kata Abraham itu berarti dia mempunyai 318 budak! TIDAK, TIDAK DEMIKIAN. Abraham artinya orang yang namanya Abraham, bukan orang yang mempunyai 318 budak. 2. Ketahuilah Konteksnya. Alkitab harus dipelajari dengan mengenal kejadian sejarah pada waktu penulisannya. Apa maksud, arti dan kepada siapa kata-kata tersebut dikatakan atau ditujukan. Anda juga harus mempelajari bagaimana jika anda dalam keadaan pada zaman tersebut. Bagaimana pesan kata-katanya berhubungan dengan kata-kata lain dalam ayat atau bagian pesan yang sama. 3. Analisa Bentuk Atau Struktur Kalimat. Di sekolah kita belajar bagaimana kita menggambarkan sebuah kalimat—dengan mengenal kata bendanya, kata kerjanya, kata depan atau perangkai dan beberapa analisa lain yang bisa membantu mengerti apa arti kalimat tersebut sebenarnya. Coba kita applikasikan apa arti penulisan Matius 2819-20 “Karna itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu…”. Kalimat Pergi, Jadikan semua bangsa, Baptislah dan Ajarkanlah adalah kalimat bentuk Partisipel, yang mempengaruhi arti kata kerja utama. MENJADIKAN semua bangsa murid-murid Kristus adalah menyangkut tugas-tugas seperti menghampiri, mengenal, membaptis dan mengajar. Anda harus menyelidiki tata-bahasa setiap kalimat untuk bisa dengan tepat mengartikan dan mengerti serangkaian kalimat-kalimat. 4. Bandingkan Tafsiran Anda Dengan Keseluruhan Alkitab. Pelaksanaan prinsip interpretasi ini dinamakan “Analogia Scriptura” yang artinya Semua dan Setiap kata dalam Alkitab adalah saling mendukung. Satu bagian dari Alkitab tidak pernah mengajarkan sesuatu yang berbeda atau kontradiksi dengan bagian lainnya. Sebagai contoh pada waktu anda membaca 1 Korintus 1529, yang mana berbicara tentang pembaptisan orang yang sudah mati. Yang mana kita tahu bahwa sangatlah tidak mungkin untuk menarik balik orang yang sudah di neraka dan memindahkannya ke surga dengan membaptis orang tersebut. Ini sangat berlawanan dengan pengajaran yang jelas tentang keselamatan yang hanya oleh kasih karunia melalui iman kita kepada Yesus Kristus. 5. Carilah Prinsip-Prinsip Yang Bisa Diterapkan. Bacalah setiap kalimat berulang-ulang dan temukanlah apa prinsip rohani yang sedang dibicarakan yang bisa digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Anda bisa mendapatkan prinsip-prinsip ini hanya jika anda secara literal atau secara harfiah menafsirkan pesan-pesan setiap ayat atau pasal atau buku dalam Alkitab dengan menganalisa penggunaan dan kata-katanya dan mereferensikannya dengan bagian lain dari Alkitab lalu membandingkannya dengan sifat-sifat penulisan Alkitab secara keseluruhan yang saling mendukung dan tidak saling bertentangan atau kontradiksi. 3. MERENUNGKAN ALKITAB Janganlah tergesa-gesa dalam mepelajari Firman Tuhan. Ini bukan berarti anda harus membaca sedikit demi sedikit. Anda bisa atau boleh membacanya dengan cepat, akan tetapi pada waktu anda mengartikannya untuk kehidupan rohani anda, anda harus sangat berhati-hati dan cermat dalam mengenal segala aspek penulisan dan penulisnya. Ulangan 6 misalnya dalam versi bahasa Inggrisnya berkata “These words…shall be on your heart. You shall teach them diligently to your sons dan shall talk of them when you sit in your house and when you walk by the way and when you lie down and when you rise up” yang artinya adalah perkataan-perkataan ini……seharusnya ada dalam hatimu. Haruslah engkau mengajarkannya secara cermat pintar dan disiplin kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk dirumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Dengan kata lain, Perkataan atau Firman Tuhan harusnyalah memenuhi pikiranmu setiap waktu jika anda secara konsisten membacanya dari Perjanjian Lama dan secara berulang-ulang membaca buku Perjanjian Baru. Lakukanlah ini dan Firman Tuhan akan melekat dalam pikiranmu setiap saat. Meditasi atau perenungan adalah proses yang membentuk bagian-bagian dari ayat-ayat Alkitab menjadi sebuah konsep besar dan menyeluruh tentang kebenaran Firman Tuhan. Ini adalah salah satu cara untuk memikirkan dalam-dalam dan membayangkan posisi kehidupan anda dalam penerapan Firman Tuhan. Meditasi—dalam dunia kerohanian—adalah sebuah perenungan, sebuah pikiran yang cerdas yang bisa memperjelas proses pemikiran kita pada suatu subjek. Mazmur 11-2 berkata “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang keksukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 4. MENGAJARKAN ALKITAB Saya menemukan bahwa cara yang paling baik untuk mengingat akan sesuatu adalah dengan memberikan sesuatu tersebut dengan cuma-cuma kepada orang lain. Alasannya adalah karena satu-satunya jalan yang paling efektif untuk menerangkan sebuah subjek adalah jika anda sendiri telah mengetahui subjek tersebut secara menyeluruh. Sebagai seorang guru, anda dituntut untuk memahami subjek anda 100%. Carilah seorang yang anda kenal dengan keinginan untuk mempelajari Firman Tuhan. Akan tetapi orang tersebut mengetahui Firman Tuhan lebih sedikit dari pada anda. Ajarkanlah dia apa yang anda tahu tentang Firman Tuhan. Dengan cara ini anda telah mengisi hatinya dengan Firman Tuhan, dan dengan otomatis bagian Firman Tuhan tersebut juga akan mengisi hati dan pertumbuhan rohani anda. Saya percaya bahwa motivasi terbesar dalam mempelajari Alkitab adalah mengajarkannya kepada orang lain, karena disitulah kita akan menemukan kekurangan-kekurangan, dan kesalahpahaman-kesalahpahaman. Oleh karena hal tersebut maka kita akan tumbuh dan berbuah. Kalau saya tidak mengajarkannya kepada orang lain, maka iman saya tidak pernah akan menghasilkan buah yang menyenangkan hati Tuhan. Kesimpulan Secara singkat dan praktis, kita telah melihat bagaimana cara belajar Alkitab secara bertahap, yaitu membacanya, meng-arti-kannya, merenungkan dan mengajarkannya. Tantangan saya untuk anda adalah buatlah komitment menggunakan cara ini untuk seumur hidup anda. Dengan begitu apakah anda akan bisa mengetahui semua isi Alkitab dengan sempurna? Tentu saja tidak. Paling tidak apa yang Tuhan kehendaki untuk kita ketahui, dapat kita ketahui dengan benar. Ingatlah Ul. 2929 yang berkata “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita…..”. Kita hanya bisa mengupas pemikiran Tuhan di mana yang Tuhan kehendaki dari kita adalah mengenalnya lewat FirmanNya. Tujuan kita mempelajari FirmanNya tidaklah untuk mendapatkan sesuatu kekuatan jasmani atau kesombongan seperti yang ditulis Rasul Paulus dalam 1 Kor. 81 “Pengetahuan….membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun”. Tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk mengenal Tuhan dan untuk mengenal Tuhan memerlukan kerendahan hati. By Dr. John MacArthur. Dr. John MacArthur adalah salah satu teolog yang paling disegani di dunia karena ketegasannya dalam mengungkapkan kebenaran dan kedalamannya dalam memahami kebenaran Alkitab. Ia adalah seorang gembala jemaat di Grace Community Church, Sun Valley, California, Amerika Serikat. Presiden dari The Master’s College and Seminary, dan pembicara terkemuka dalam konfrensi besar dan seminar yang dihadiri puluhan ribu pemimpin-pemimpin gereja. Ia juga adalah seorang penulis buku-buku rohani yang memenangkan banyak penghargaan dan best-seller, antara lain The Gospel According to Jesus in 1988, John has written nearly 400 books and study guides, including Our Sufficiency in Christ, Strange Fire, Ashamed of the Gospel, The Murder of Jesus, A Tale of Two Sons, Twelve Ordinary Men, The Truth War, The Jesus You Can’t Ignore, Slave, One Perfect Life, and The MacArthur New Testament Commentary series. John’s titles have been translated into more than two dozen languages. The MacArthur Study Bible, the cornerstone resource of his ministry, is available in English NKJ, NAS, and ESV, Spanish, Russian, German, French, Portuguese, Italian, and Arabic with a Chinese translation underway. Diterjemahkan oleh Bp. Hendra Wijaya, Jika saat ini kamu lagi mencari jawaban atau materi tentang pertanyaan Cara Belajar Yang Tidak Tuhan Kehendaki, kamu berada di blog yang benar. Kita saat ini punya sekitar 10 pembahasan mengenai Cara Belajar Yang Tidak Tuhan Kehendaki. Silakan baca selengkapnya di bawah ini. Cara belajar yang Tuhan kehendaki Cara belajar yang tidak Tuhan Pertanyaan Cara belajar yang Tuhan kehendaki Cara belajar yang tidak Tuhan kehendaki Jawabancara belajar yang tuhan kehendaki =berlaku jujur tidak mencontekcara belajar tidak tuhan kehendaki =mencontek jawaban tidak jujurPenjelasanmaaf kalau salah Jawaban+Tuhan kehendaki-Belajar dengan jujur-Belajar dengan penuh tekad yg kuat-Selalu dimulai dengan niat yg baik-Percaya dengan apa yg akan didapatnya setelah belajar.+Tuhan tidak kehendaki-Menyontek-Belajar dengan tidak jujur-Tidak memiliki tekad yg kuat untuk bisa pintar dengan cara baik-Selalu tidak pernah berusaha ketika belajar+Semoga Membantu+++Selamat berakhir pekan++ 5 cara belajar yang TUHAN kehendaki ​ Pertanyaan 5 cara belajar yang TUHAN kehendaki ​ Jawabankamu Islam apa Kristen kalo Islam aku tau cara belajar yang tuhan kehendaki​ Pertanyaan cara belajar yang tuhan kehendaki​ Jawabanbelajar secara bersyukur dan jujurPenjelasanmaaaf klo slh kak Jawaban belajar kita harus berdoa kepada tuhan pertolongan tuhan saat susah dan mau berusahaPenjelasanmaaf kalo salah cara belajar yg tuhan kehendaki​ Pertanyaan cara belajar yg tuhan kehendaki​ JawabanBerdoaPenjelasansupaya diberi membanggakan orang tua saat sampai seseorang untuk menemani.=D Sebutkan 7 cara belajar yg Tuhan kehendaki dan cara belajar Pertanyaan Sebutkan 7 cara belajar yg Tuhan kehendaki dan cara belajar yg tidak Tuhan kehendaki JawabanbelajarsopanbaikrajinPenjelasangapapa Cara belajar yang tuhan kehendaki Pertanyaan Cara belajar yang tuhan kehendaki Jawaban-sebelum belajar sebaiknya membaca doa terlebih dahulu menurut agama nya masing²-tetap semangat belajar dan tidak malas-jika kurang paham dengan pelajarannya, dapat bertanya pada kakak atau anggota keluarga lainnya. -bersyukur kepada Tuhan setelah selesai mengerjakan tugas tersebut. Penjelasanmaaf kalau salah Sebutkan 7 cara belajar yang Tuhan kehendaki dan cara belajar Pertanyaan Sebutkan 7 cara belajar yang Tuhan kehendaki dan cara belajar yang tidak Tuhan kehendaki?jangan ngasal​ Jawabanyang Tuhan kehendaki-Belajar dengan jujur-Belajar dengan penuh tekad yg kuat-Selalu dimulai dengan niat yg baik-Percaya dengan apa yg akan didapatnya setelah jujur-kerja keras sendiri-bersungguh sungguh saat menjawab soal atau mempelajari materi yang di beriyang Tuhan tidak kehendaki-mencontek-perilaku yang tidak jujur saat belajar-kurang memperhatikan-tidak menelaah materi nya-Tidak memiliki tekad yg kuat untuk bisa pintar dengan cara baik-Selalu tidak pernah berusaha ketika belajar-kurang sungguh sungguh cara belajar yang tuhan kehendaki​ Pertanyaan cara belajar yang tuhan kehendaki​ Jawabanniat yang paling penting jika tuhan tidak berkehendak maka jauhi Jawabanbelajar dgn sungguh ² dan belajar di jalan Allah sebutkan 5 cara belajar yang Tuhan kehendaki dan 5 cara Pertanyaan sebutkan 5 cara belajar yang Tuhan kehendaki dan 5 cara belajar yang tidak Tuhan kehendaki​ Jawaban5 cara belajar yang Tuhan kehendakia. sebelum belajar kita harus berdoa kepada tuhan b. belajar dengan bersungguh sungguhc. Meminta pertolongan Tuhan saat suah dan mau berusahad. Tidak menyontek saat ulangan e. Belajar beberapa hari sebelum ulangan5 cara belajar yang tidak Tuhan kehendakia. belajar dengan bermain mainb. tidak berdoa sebelum belajarc. tidak mematuhi apa yg di katakan gurud. Malas -malasan belajar dan hanya mau menyonteke. Mengajak teman ngobrol saat pelajaranPenjelasanmaaf kalo salah A Cara belajar yang tuhan kehendaki B Cara belajar yang Pertanyaan A Cara belajar yang tuhan kehendaki B Cara belajar yang tuhan tidak kehendaki A Cara belajar yang Tuhan kehendaki A cara belajar yang dikehendaki 1. sebelum belajar kita harus berdoa kepada tuhan2. belajar dengan bersungguh sungguhB. cara belajar yg tidak dikehendaki tuhan1. belajar dengan bermain main2. tidak berdoa sebelum belajar Gak cuma jawaban dari soal mengenai Cara Belajar Yang Tidak Tuhan Kehendaki, kamu juga bisa mendapatkan kunci jawaban atas pertanyaan seperti Cara belajar yang, cara belajar yg, cara belajar yang, cara belajar yang, and 5 cara belajar. Jika saat ini kamu lagi mencari jawaban atau materi tentang pertanyaan Cara Belajar Yang Tidak Tuhan Kehendaki, kamu berada di blog yang benar. Kita saat ini punya sekitar 10 pembahasan mengenai Cara Belajar Yang Tidak Tuhan Kehendaki. Silakan baca selengkapnya di bawah ini. Cara belajar yang tuhan kehendaki Pertanyaan Cara belajar yang tuhan kehendaki Jawaban-sebelum belajar sebaiknya membaca doa terlebih dahulu menurut agama nya masing²-tetap semangat belajar dan tidak malas-jika kurang paham dengan pelajarannya, dapat bertanya pada kakak atau anggota keluarga lainnya. -bersyukur kepada Tuhan setelah selesai mengerjakan tugas tersebut. Penjelasanmaaf kalau salah 5 cara belajar yang TUHAN kehendaki ​ Pertanyaan 5 cara belajar yang TUHAN kehendaki ​ Jawabankamu Islam apa Kristen kalo Islam aku tau sebutkan 5 cara belajar yang Tuhan kehendaki dan 5 cara Pertanyaan sebutkan 5 cara belajar yang Tuhan kehendaki dan 5 cara belajar yang tidak Tuhan kehendaki​ Jawaban5 cara belajar yang Tuhan kehendakia. sebelum belajar kita harus berdoa kepada tuhan b. belajar dengan bersungguh sungguhc. Meminta pertolongan Tuhan saat suah dan mau berusahad. Tidak menyontek saat ulangan e. Belajar beberapa hari sebelum ulangan5 cara belajar yang tidak Tuhan kehendakia. belajar dengan bermain mainb. tidak berdoa sebelum belajarc. tidak mematuhi apa yg di katakan gurud. Malas -malasan belajar dan hanya mau menyonteke. Mengajak teman ngobrol saat pelajaranPenjelasanmaaf kalo salah Sebutkan 7 cara belajar yang Tuhan kehendaki dan cara belajar Pertanyaan Sebutkan 7 cara belajar yang Tuhan kehendaki dan cara belajar yang tidak Tuhan kehendaki?jangan ngasal​ Jawabanyang Tuhan kehendaki-Belajar dengan jujur-Belajar dengan penuh tekad yg kuat-Selalu dimulai dengan niat yg baik-Percaya dengan apa yg akan didapatnya setelah jujur-kerja keras sendiri-bersungguh sungguh saat menjawab soal atau mempelajari materi yang di beriyang Tuhan tidak kehendaki-mencontek-perilaku yang tidak jujur saat belajar-kurang memperhatikan-tidak menelaah materi nya-Tidak memiliki tekad yg kuat untuk bisa pintar dengan cara baik-Selalu tidak pernah berusaha ketika belajar-kurang sungguh sungguh cara belajar yang tuhan kehendaki​ Pertanyaan cara belajar yang tuhan kehendaki​ Jawabanniat yang paling penting jika tuhan tidak berkehendak maka jauhi Jawabanbelajar dgn sungguh ² dan belajar di jalan Allah Cara belajar yang Tuhan kehendaki Cara belajar yang tidak Tuhan Pertanyaan Cara belajar yang Tuhan kehendaki Cara belajar yang tidak Tuhan kehendaki Jawabancara belajar yang tuhan kehendaki =berlaku jujur tidak mencontekcara belajar tidak tuhan kehendaki =mencontek jawaban tidak jujurPenjelasanmaaf kalau salah Jawaban+Tuhan kehendaki-Belajar dengan jujur-Belajar dengan penuh tekad yg kuat-Selalu dimulai dengan niat yg baik-Percaya dengan apa yg akan didapatnya setelah belajar.+Tuhan tidak kehendaki-Menyontek-Belajar dengan tidak jujur-Tidak memiliki tekad yg kuat untuk bisa pintar dengan cara baik-Selalu tidak pernah berusaha ketika belajar+Semoga Membantu+++Selamat berakhir pekan++ Sebutkan 7 cara belajar yg Tuhan kehendaki dan cara belajar Pertanyaan Sebutkan 7 cara belajar yg Tuhan kehendaki dan cara belajar yg tidak Tuhan kehendaki JawabanbelajarsopanbaikrajinPenjelasangapapa cara belajar yang tuhan kehendaki​ Pertanyaan cara belajar yang tuhan kehendaki​ Jawabanbelajar secara bersyukur dan jujurPenjelasanmaaaf klo slh kak Jawaban belajar kita harus berdoa kepada tuhan pertolongan tuhan saat susah dan mau berusahaPenjelasanmaaf kalo salah cara belajar yg tuhan kehendaki​ Pertanyaan cara belajar yg tuhan kehendaki​ JawabanBerdoaPenjelasansupaya diberi membanggakan orang tua saat sampai seseorang untuk menemani.=D A Cara belajar yang tuhan kehendaki B Cara belajar yang Pertanyaan A Cara belajar yang tuhan kehendaki B Cara belajar yang tuhan tidak kehendaki A Cara belajar yang Tuhan kehendaki A cara belajar yang dikehendaki 1. sebelum belajar kita harus berdoa kepada tuhan2. belajar dengan bersungguh sungguhB. cara belajar yg tidak dikehendaki tuhan1. belajar dengan bermain main2. tidak berdoa sebelum belajar Gak cuma jawaban dari soal mengenai Cara Belajar Yang Tidak Tuhan Kehendaki, kamu juga bisa mendapatkan kunci jawaban atas pertanyaan seperti Sebutkan 7 cara, Cara belajar yang, cara belajar yang, cara belajar yg, and A Cara belajar. Muliakanlah Tuhan dengan Belajar Bacaan Alkitab Amsal 11-7 Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Dari manakah sumber kepintaran, kecerdasan, dan kebijaksanaan dalam diri manusia? Dari usahanya sendirikah atau dari manakah? 2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk memperoleh ilmu dan keterampilan? 3. Dapatkah kita memuliakan Tuhan dengan belajar? Jelaskanlah pendapatmu! B. Mendalami Cerita Alkitab Bacalah Amsal 11-7! Salomo yang menulis kitab Amsal ini adalah anak Raja Daud yang juga kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja di Israel. Ia dikenal sebagai raja yang paling bijaksana, karena ia memang meminta hikmat kepada Tuhan. Ia tidak meminta kekayaan atau ketenaran. Mari membaca 1 Raja- raja 35-10 “Di Gibeon itu Tuhan menampakkan dirikepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” Lalu Salomo berkata “Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia,benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Maka sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitungdan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat- Mu yang sangat besar ini?” Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.” Itulah sebabnya tulisan Salomo dalam Kitab Amsal ini memiliki pesan hikmat kebijaksanaan yang dalam, yang bersumber dari Tuhan. Ia memuliakan Tuhan dengan hikmat yang juga berasal dari Tuhan. Salomo dalam bagian awal Kitab Amsal ini menyatakan bahwa melalui pendidikan orang akan pandai, tahu dan melakukan apa yang benar, adil dan jujur, dan juga memberikan kecerdasan serta pengetahuan dan hikmat. Siapakah yang menjadi sumber hikmat dalam hidup manusia? Kitab Amsal mengatakan bahwa awal dari semua pendidikan dan hikmat adalah dari Tuhan sendiri karena Tuhanlah sumber hikmat. Karena itu, setiap orang yang sudah mendapatkan hikmat dan didikan, harus menerapkan semua itu untuk memuliakan Tuhan. Luar biasa bukan? Kepintaran atau kecerdasan yang manusia miliki ternyata berasal dari Tuhan dan bukan berasal dari yang lain atau hanya berasal dari usaha sendiri manusia. Itulah sebabnya, ketika manusia menggunakan akal dan pikirannya itu berarti manusia sedang memuliakan Tuhan. C. Memahami Belajar sebagai Cara Memuliakan Tuhan Jawablah pertanyaan berikut! 1. Mengapa orang perlu belajar selama hidupnya? 2. Jelaskanlah dengan kata-katamu sendiri apa yang disebut dengan belajar! 3. Bagaimanakah sikap belajar yang memuliakan Tuhan? 4. Apakah manfaat belajar dalam sepanjang kehidupannya? D. Pendalaman Materi Belajar dan Memuliakan Tuhan Kapankah manusia belajar? Sejak usia berapakah seseorang belajar dan pada usia berapa ia berhenti belajar? Apakah jawabmu jika ditanya pertanyaan demikian? Umumnya jawaban yang muncul adalah manusia belajar ketika ia memasuki usia bersekolah, yaitu 6 tahun dan berhenti belajar kalau sudah tua dan tidak bisa membaca lagi. Benarkah seperti itu? Sumber dokumen Kemdikbud Ternyata tidak benar. Belajar itu adalah proses yang terjadi sejak lahir sampai mati, atau istilah dalam bahasa Inggris menyebutnya “from womb to tomb,” artinya “sejak dari rahim ibu hingga ke rahim bumi/liang kubur.” Dengan demikian, proses belajar terjadi sepanjang hidup. Tidak ada kata berhenti dan tidak ada kata terlambat untuk belajar. Selama ini, kamu mungkin berpikir bahwa belajar itu sama dengan bersekolah, atau sama seperti banyak orang lainnya belajar hanya dapat dilakukan di sekolah. Benarkah demikian? Tentu tidak. Belajar dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan dengan apa saja. Belajar bukanlah sekadar menulis dan membaca, tetapi juga memberi makna atas apa yang dilihat, direncanakan, dan dilakukan. Artinya, dengan begitu kamu tahu bahwa lewat aktivitas atau peristiwa apapun kita dapat belajar dan memuliakan Tuhan. Karena kita tahu, belajar berarti kita menggunakan akal, pikiran, perasaan, keinginan atau kehendak yang Tuhan anugerahkan kepada kita untuk kita pakai secara bijaksana, lalu mengusahakan kehidupan yang lebih baik. Tahukah kamu apa yang membedakan manusia dari makhluk hidup lain yang Tuhan ciptakan? Manusia mempunyai akal pikiran yang dapat dikembangkan. Makhluk lainnya tidak memiliki akal pikiran. Akal dan pikiran manusia adalah pemberian Tuhan yang harus dikembangkan supaya bisa berguna bagi orang lain demi kebaikan dan kebahagiaan hidup manusia dan ciptaan Tuhan yang lainnya. Ketika akal dan pikiran manusia berkembang, manusia bisa menjalani hidup ini dengan baik dan manusia bisa menjadi bahagia. Coba kamu bayangkan seandainya manusia tidak bisa membaca dan menulis. Apa yang akan terjadi pada dirinya? Atau bagaimana bila ada seseorang yang tidak bisa berhitung? Tentu orang tersebut akan mengalami berbagai kesulitan. Salah satu cara untuk mengembangkan akal dan pikiran yang telah Tuhan berikan adalah dengan belajar. Belajar adalah satu hal yang Tuhan ingin kita lakukan. Dengan belajar, kita bisa menjadi pandai dan mengetahui banyak hal. Dengan belajar kita memuliakan Tuhan, karena telah menggunakan akal dan pikiran yang Tuhan berikan secara baik dan bertanggungjawab. Karena itulah, dengan giat belajar dan disiplin dalam mengerjakan tugas serta aktif dalam berkreasi di sekolah kita bisa menyatakan syukur kita kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan. Bila seorang dokter mempunyai pengetahuan untuk meracik obat-obatan sehingga bisa menyembuhkan suatu penyakit, maka ilmunya adalah untuk kebaikan manusia. Bila seorang ahli di bidang pertanian menemukan cara menanam dan mengolah padi dengan lebih baik, ilmunya dapat menolong para petani menghasilkan panen yang lebih baik. Atau, bila kita pandai dalam mata pelajaran matematika, kita bisa membantu dan menolong teman-teman kita yang membutuhkan bantuan. Dengan demikian, setiap ilmu dan kepandaian yang Tuhan beri dapat kita bagikan juga kepada orang lain. Ilmu kita harus mendatangkan manfaat dan kebaikan untuk banyak orang. Ilmu kita harus kita bagikan agar menjadi berkat bagi banyak orang. Dengan demikian, kita menggunakan ilmu kita untuk memuliakan Tuhan. Saat belajar pun kita berarti sedang bersyukur atas beberapa hal, antara lain 1. Kesempatan belajar. Kita bersyukur memiliki kesempatan untuk bersekolah. Tidak semua anak memiliki kesempatan bersekolah. Ada anak yang tidak bisa sekolah karena orangtuanya tidak mempunyai uang untuk menyekolahkan mereka. Ada juga anak yang sakit dan harus dirawat sehingga ia tidak bisa merasakan senangnya belajar dan bersekolah. 2. Orang-orang yang Tuhan berikan di sekitar kita. Dengan belajar, kita pun bersyukur untuk guru, teman, orangtua, bahkan pegawai yang ada di sekolah kita yang telah menunjang kita dalam belajar. E. Menghayati Belajar dalam Kehidupan Orang Beriman 1. Tuliskanlah pemahamanmu tentang belajar berdasarkan Amsal 11-7! 2. Bagaimanakah cara belajar yang dikehendaki Tuhan dalam hidupmu? Buatlah daftarnya! Cara Belajar yang Tuhan Kehendaki Cara Belajar yang Tidak Tuhan Kehendaki 3. Temukanlah dampak perkembangan ilmu pengetahuan yang memuliakan Tuhan dan tidak memuliakan Tuhan. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Memuliakan Tuhan Tanggapanmu Perkembangan atau Penyalahgunaan Ilmu Pengetahuan yang Tidak Memuliakan Tuhan Tanggapanmu Penemuan obat- obatan untuk menyembuhkan orang sakit Nuklir untuk perang F. Belajar dari Nyanyian Nyanyikanlah bersama-sama nyanyian ini! Berkat dari Hikmat Cipt. Yehuda E. Sondang Hai anak-Ku.. Janganlah engkau melupakan ajaran-Ku. Biarlah hatimu memelihara perintah-Ku. Karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkan-Nya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau. Kalungkanlah itu pada lehermu. Tuliskan itu pada roh batinmu. Maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. Percaya pada-Nya dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu maka Ia akan meluruskan jalanmu. Karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkan-Nya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau. Kalungkanlah itu pada lehermu tuliskan itu pada roh batinmu. Maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia Percaya pada-Nya dengan segenap hatimu Dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri Akuilah Dia dalam segala lakumu Maka Ia akan meluruskan jalanmu Jawablah pertanyaan berikut! 1. Apa saja pesan nyanyian ini bagi kamu sebagai seorang pelajar Kristen? 2. Tuliskanlah komitmenmu untuk memuliakan Tuhan melalui aktivitasmu sebagai seorang pelajar Kristen! G. Rangkuman Tuhan adalah sumber hikmat dan pengetahuan dalam kehidupan manusia. Karena itu, tidak ada seorang manusia yang pantas menyombongkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang ia miliki. Tuhanlah yang menganugerahkan akal dan budi kepada setiap manusia. Karena itu, manusia haruslah menggunakankannya dengan baik dengan belajar secara jujur dan benar, agar ia memuliakan Tuhan. Pada akhirnya kelak, pengetahuan itu ia pakai untuk memuliakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. H. Doa Tuhan, Engkaulah sumber pengetahuan dan hikmat dalam kehidupan kami. Ajarlah kami untuk belajar dengan tekun, baik, dan jujur setiap hari, agar kami memuliakan nama-Mu dalam kehidupan kami sebagai seorang pelajar. Tolonglah kami menjadi pelajar yang cerdas dan tidak menyombongkan diri. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami memohon. Amin. “Pelajaran 20 Materi Persiapan Kelas Berkat dari Kebebasan Beragama,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon 2021“Pelajaran 20 Materi Persiapan Kelas,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon Pelajaran 20 Materi Persiapan Kelas GambarCaptain Moroni Raises the Title of Liberty [Panglima Moroni Mengangkat Panji Kemerdekaan] Captain Moroni and the Title of Liberty [Panglima Moroni dan Panji Kemerdekaan], oleh Arnold Friberg Seberapa penting kebebasan beragama bagi Anda? Sebagaimana dicatat dalam situs Church Newsroom, “Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia yang melindungi hati nurani semua orang. Itu memperkenankan kita untuk berpikir, mengungkapkan dan menindaki apa yang kita sungguh-sungguh percayai .… [Itu] melindungi hak-hak semua kelompok dan individu, termasuk yang paling rentan, baik beragama maupun tidak” “Religious Freedom,” Berbicara tentang zaman kita, Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul memperingatkan, “[Setan] dengan sengit meruntuhkan, menentang, dan menyebarkan kebingungan tentang kebebasan beragama—apa itu dan mengapa penting bagi kehidupan dan keselamatan rohani kita” “Memelihara Hak Pilihan, Melindungi Kebebasan Beragama,” Ensign atau Liahona, Mei 2015, 112. Sewaktu Anda menelaah dalam persiapan untuk kelas, renungkan apa yang Kitab Mormon dapat ajarkan kepada kita mengenai pentingnya kebebasan beragama dan pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk menggalakkan, memelihara, dan melindunginya. Bagian 1 Bagaimana kebebasan beragama melindungi kepercayaan saya dan bagaimana saya memilih untuk menjalankannya? Saksikan video “Preserving Religious Freedom” 359. Sepanjang sejarah, hak asasi manusia dasar untuk bertindak berdasarkan keyakinan kita sering kali ditantang dan bahkan ditekan. Sebagai contoh, selama pemerintahan Raja Mosia, penganiayaan para anggota Gereja oleh orang-orang yang tidak percaya menjadi hebat lihat Mosia 271. Gambarikon, menelaah Menelaah dalam Persiapan untuk Kelas Bacalah kisah dalam Mosia 271–4, mencari bagaimana pemimpin gereja dan pemerintahan bekerja bersama untuk menciptakan kedamaian di antara orang-orang. Kebebasan beragama tidak hanya melindungi ekspresi mereka yang beragama, namun juga menjunjung tinggi hak-hak mereka yang tidak beragama atau yang berbeda kepercayaan. Satu contoh akan hal ini terdapat dalam kisah Korihor. Korihor hidup selama pemerintahan para hakim, sebuah sistem pemerintahan yang dirancang untuk memelihara dan melindungi kebebasan rakyat dari raja-raja yang jahat lihat Mosia 29. Korihor berkhotbah “bahwa tidak akan ada Kristus” Alma 3012. Dia mengeklaim bahwa tidak ada dosa dan bahwa setiap orang makmur sesuai dengan kecerdasannya. Ajaran-ajaran Korihor menuntun banyak orang menjauh dari Tuhan. Lihat Alma 306, 12–18. GambarKorihor Confronts Alma [Korihor Berhadapan dengan Alma], oleh Robert T. Barrett Gambarikon, menelaah Menelaah dalam Persiapan untuk Kelas Bacalah Alma 307–9, 11, dan identifikasi mengapa Korihor memiliki hak untuk mengekspresikan kepercayaannya. Dalam Alma 3029–58 kita membaca bahwa Korihor dibawa kepada Nabi Alma dan hakim ketua di Zarahemla, dan Alma menentang ajaran-ajaran Korihor dengan memberikan kesaksian tentang Kristus. Sama seperti Korihor memiliki hak untuk mengekspresikan ketidakpercayaannya terhadap Allah, Alma bebas bersaksi bahwa Bapa Surgawi dan Yesus Kristus hidup. Memilih untuk tidak memercayai Alma, Korihor menuntut suatu tanda dari Allah dan menjadi bisu. Setelah peristiwa ini diketahui umum, mereka yang memercayai Korihor diyakinkan dia keliru dan “mereka semua diinsafkan kembali kepada Tuhan” ayat 58. Menanggapi pentingnya membela kebebasan beragama bagi semua orang, Nabi Joseph Smith menuturkan Saya sama siapnya untuk mati dalam membela hak-hak seorang Presbiterian, seorang Baptis, atau seseorang yang baik dari lembaga keagamaan mana pun [juga dengan Mormon]; karena asas yang sama yang akan menginjak-injak hak para Orang Suci Zaman Akhir akan menginjak-injak hak-hak orang Katolik Roma, atau dari lembaga keagamaan mana pun yang mungkin tidak populer dan terlalu lemah untuk membela dirinya sendiri. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Joseph Smith [2007], 399 Joseph Smith juga menekankan kebebasan beragama sebagai ajaran fundamental Gereja “Kami menuntut hak istimewa untuk menyembah Allah Yang Mahakuasa menurut suara hati nurani kami sendiri, dan memperkenankan semua orang hak istimewa yang sama, biarlah mereka menyembah bagaimana, di mana, atau apa yang mereka kehendaki” Pasal-Pasal Kepercayaan 111. Gambaranak-anak lelaki membaca teks sakral agama Buddha Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menerbitkan pernyataan berikut mengenai bekerja dengan damai bagi kebebasan beragama Jika hukum membatasi kebebasan beragama, Orang-Orang Suci Zaman Akhir percaya dalam mematuhi hukum sambil mencari perlindungan untuk hak-hak fundamental mereka melalui cara yang sah yang mungkin tersedia di setiap yurisdiksi atau negara. “Religious Freedom The Basics,” Gambarikon, membahas Membahas dalam Persiapan untuk Kelas Pertimbangkan melakukan percakapan dengan satu atau lebih orang dari kepercayaan lain, dan menanyakan kepada mereka mengapa agama mereka penting bagi mereka dan apakah mereka pernah mengalami penganiayaan beragama. Datanglah ke kelas dengan siap untuk membagikan apa yang Anda pelajari. Gambarorang-orang berdoa di Western Wall [Tembok Barat] di Yerusalem Bagian 2 Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu menggalakkan atau memelihara kebebasan beragama? Mungkin bermanfaat untuk memikirkan beberapa contoh tentang akan seperti apa kiranya kehidupan tanpa kebebasan beragama. Bayangkan menghadapi satu atau lebih dari skenario berikut di mana kebebasan beragama dibatasi Anda dapat kehilangan pekerjaan Anda atau posisi kepemimpinan karena mengekspresikan kepercayaan agama—bahkan di luar kerja .… Anda mungkin perlu menyembunyikan agama Anda atau melaksanakan tugas di tempat kerja yang menyimpang dengan kepercayaan Anda .… Anda mungkin perlu bekerja di hari Sabat atau hari besar agama bahkan ketika yang lain bersedia mengambil giliran kerja Anda .… Anak-anak Anda di sekolah umum mungkin perlu belajar tentang teori seksual dan gender yang bertentangan dengan ajaran-ajaran dasar Gereja .… Anda mungkin tidak dapat mengadopsi anak atau menjadi orangtua asuh karena kepercayaan agama atau pandangan Anda mengenai keluarga. Sebagai pemilik bisnis atau profesional, Anda mungkin kehilangan izin atau didenda jika Anda menolak melaksanakan layanan yang berlawanan dengan kepercayaan agama Anda. “Religious Freedom Matters What’s at Risk,” Ensign, Juli 2017, 37 Kitab Mormon mencatat bahwa pada tahun ke-19 masa pemerintahan para hakim, seorang jahat yang bernama Amalikia bersekongkol untuk menjadi raja atas orang-orang Nefi. Dia dengan licik berusaha untuk menghancurkan Gereja Tuhan dan “landasan kemerdekaan yang Allah telah berikan kepada mereka” Alma 4610. Amalikia membujuk banyak orang Nefi, dan orang-orang Nefi ini meninggalkan Gereja untuk mengikuti dia. Lihat Alma 461–10. Ketika Moroni, panglima ketua tentara orang Nefi, mengetahui rencana Amalikia, dia marah dan mengajak orang-orang untuk membela hak-hak mereka, termasuk kebebasan beragama lihat Alma 4611–13, 19–20. GambarCome Forth Title of Liberty [Majulah Panji Kemerdekaan], oleh Walter Rane Gambarikon, menelaah Menelaah dalam Persiapan untuk Kelas Bacalah Alma 4611–13, 19–20, dan carilah apa yang Panglima Moroni lakukan untuk membela orang-orang terhadap ancaman kebebasan mereka. Orang-orang bersatu dengan Moroni dan berjanji untuk berdiri melawan ancaman terhadap kebebasan mereka lihat Alma 4621–22. Berbicara tentang kewajiban kita untuk menyokong kebebasan beragama, Penatua Hales mengajarkan GambarPenatua Robert D. Hales Sebagai murid Yesus Kristus kita memiliki tanggung jawab untuk bekerja bersama dengan orang-orang beragama yang berbagi tujuan dengan kita, untuk mengangkat suara kita bagi apa yang benar .… … Kita bertanggung jawab untuk menjaga kebebasan dan hak-hak sakral ini bagi diri kita dan keturunan kita. Apa yang Anda dan saya dapat lakukan? Pertama, kita dapat terinformasi. Berhati-hatilah terhadap isu-isu di masyarakat Anda yang dapat memiliki dampak pada kebebasan beragama. Kedua, dalam kapasitas pribadi Anda, bergabunglah dengan orang-orang yang berbagi komitmen kita terhadap kebebasan beragama. Bekerjalah secara berdampingan untuk melindungi kemerdekaan beragama. Ketiga, jalani kehidupan Anda untuk menjadi teladan yang baik dari apa yang Anda percayai—dalam perkataan dan perbuatan. Bagaimana kita menjalankan agama kita adalah jauh lebih penting daripada apa yang mungkin kita katakan mengenai agama kita. Kedatangan Kedua Juruselamat kita sudah semakin dekat. Marilah kita tidak menunda dalam urusan besar ini. Ingatlah Panglima Moroni, yang mengangkat panji kemerdekaan [lihat Alma 4612] .… Marilah kita mengingat tanggapan orang-orang menjalankan hak pilihan mereka, mereka “datang berlarian bersama” dengan sebuah perjanjian untuk bertindak [Alma 4621]. “Memelihara Hak Pilihan, Melindungi Kebebasan Beragama,” 112, 113 Gambarikon, merenungkan Merenungkan dalam Persiapan untuk Kelas Apa yang dapat Anda lakukan untuk menggalakkan dan memelihara kebebasan beragama di tempat Anda tinggal? GambarPresiden Russell M. Nelson berjabat tangan dengan Paus Francis

cara belajar yang tuhan kehendaki